Pengolahan Citra Digital
Image
process atau pengolahan citra digital merupakan suatu cabang ilmu yang
menggabungkan pengetahuan dari ilmu lain seperti fisika, komputer, elektronik,
matematika, photography. Pengolahan citra digital sebenarnya bukan hal yang
asing dalam kehidupan sehari-hari. Anda yang suka bereksperimen dengan kamera
dari handphone, merubah foto menjadi sephia atau hitam putih pasti menggunakan
salah satu software pengolahan citra digital. Mungkin anda familiar dengan nama
Adobe photoshop atau GIMP untu versi opensource. Anda yang senang update status
di facebook, biasanya menemukan fitur face recognition, wajah kita atau teman
bisa langsung terdeteksi. Atau fingerprint untuk absen di kantor juga merupakan
bidang pengolahan citra digital.
Pengolahan
citra digital sudah dimanfaatkan di industri seperti elektronik atau produksi
barang manufaktor, dimana pengecekan cacat barang bisa melalui citra yang
dihasilkan. Juga citra satelit untuk memetakan wilayah hutan atau mendeteksi
kebakaran hutan. Teknologi citra digital tersebut juga dimanfaatkan untuk
teknologi pascapanen.
Image
Process dengan Bahasa C
Pertama kali
mengenal dan belajar teknologi citra digital dalam matakuliah yang diasuh oleh
Dr. Usman Ahmad, sekaligus sebagai pembimbing tesis. Beliau pengarang buku teks
“Pengolahan Citra Digital dan Teknik Pemrogramannya”. Buku tersebut sarat
dengan teori dan praktek pemrograman dalam bahasa C, sehingga merupakan buku
yang saya rekomendasikan sebagai buku dasar untuk mempelajari pengolahan citra
digital. Beliau selanjutnya menerbitkan buku pengolahan citra digital
menggunakan bahasa C# dengan basis praktek. Tulisan ini sebagai pengantar
mengenai pengolahan citra digital pada tulisan-tulisan berikutnya.
Image
Process dengan Bahasa C#
Citra digital
merupakan citra dua dimensi yang terekam dalam media penyimpanan magnetik
seperti hardisk, USB dan memory card. Anda yang biasa mengambil foto dengan
kamera handphone, kamera digital, webcam atau DSLR tentu biasa dengan hal ini.
Sifat citra digital ini adalah diskret, yaitu terpisah-pisah menjadi
satuan-satuan kecil yang disebut piksel. Untuk mengerti apa itu piksel, coba
saja zoom gambar citra digital semaksimal mungkin, akan terlihat citra menjadi
gambar kotak-kotak. Nah seperti itulah citra digital dibentuk, dari satuan
kotak-kotak kecil itu, seperti susunan ubin yang membentuk suatu mosaik.
Berbeda dengan foto yang diambil dengan film yang bersifat kontinu.
Satuan
piksel tersebut mengandung informasi 3 layer atau lapis yaitu R, G, B. RGB
merupakan satuan warna merah (Red), hijau (Green), biru (Blue) yang merupakan 3
warna dasar, yang percampuran warna dasar terbebut bisa menghasilkan warna
lain. Sebenarnya yang tercatat dalam hardisk komputer bukanlah misalnya warna
merah, tetapi berupa angka, misal RGB (255,255,255). Yang mana sebenarnya lagi
yang terekam di pita magnetik adalah angka binari seperti 1001100110 sesuai
dengan standar ASCII, tetapi kita tidak perlu pusing dengan hal ini, biarkan
aplikasi yang bekerja membantu kita berkomunikasi dengan komputer. Sebaran
nilai RGB dari 0-255, jadi terdapat 256 (28) tingkatan warna
untuk masing-masing tersebut. Dimana nilai 0 merupakan warna hitam dan angka
255 merupakan warna RGB 100%.
Teknologi
ini murah serta cepat dan bisa digunakan sesuai keperluan kita. Saat pembuatan
skripsi, saya menggunakan Munsell colour chart untuk menentukan warna hijau
daun saga manis. Penilaian menggunakan Munsell bisa menjadi subjektif, dan
kadang sulit menentukan perbedaan warna hijau atau kuning yang berdekatan.
Teknik lain untuk menetukan warna adalah dengan colour analizer, dimana alat
tersebut mahal bisa setara dengan harga mobil. Untuk setiap pengambilan titik
data bisa menguras uang serta tidak bisa dilakukan secara masal.
Teknologi
pengolahan citra digital merupakan teknik yang bisa dipertimbangkan untuk
pengamatan perubahan warna, bentuk serta sortasi buah atau sayur. Alat untuk
meng”capture” citra digital yang disebut proses digitasi bisa menggunakan
kamera digital yang anda miliki seperti kamera handphone, kamera poket, DLSR,
web came, CCTV bahkan scanner.
Aplikasi
Pengolah Warna Buah Duku
Saya
menggunakan teknologi pengolahan citra digital ini untuk keperluan pengamatan
perubahan warna kulit dan daging buah duku. Citra diambil menggunakan kamera
CCTV. Untuk pengolahan citra, saya merancang aplikasi berbasis bahasa Basic
dengan menggunakan VB6. Untuk standar pemrograman, aplikasi yang saya buat bisa
dibilang sangat primitive. Pembaca yang ahli pemrograman mungkin akan tertawa
melihat listing program yang saya buat.
Tetapi
belajar untuk membuat program sangat menarik dan membuat candu. Tidak terasa
berjam-jam waktu bisa dihabiskan untuk merancang dan belajar algoritmanya,
kadang tidak terasa sampai subuh. Ketika kita belajar pemrograman, walau tidak
menjadi ahli dibidang tersebut, kita menjadi tahu bagaimana yang terjadi di
belakang layar aplikasi yang kita biasa kita gunakan. Dan kita jadi menghargai
programer yang menghabiskan waktu untuk membuat aplikasi tersebut, sehingga
kita akan berpikir berulang kali untuk tidak membajak software hasil jerih
payah seseorang. Nantikan tulisan lainnya mengenai pengolahan citra digital di
blog ini.
Listing
aplikasi berbasis bahasa Basic bisa anda download di file berikut. Walau
mungkin sederhana, paling tidak sebagai sarana berbagi pengetahuan untuk
mempelajari bahasa pemrograman. Saya yakin anda bisa membuat program yang jauh
lebih baik dari ini. Listing program ini yang kemudian di compile menggunakan
VB6 telah membantu saya untuk memahami dasar pengolahan citra serta menyelesaikan
tesis untuk mengamati perubahan mutu buah duku selama penyimpanan.
Sumber:
http://postharvestnotes.wordpress.com/2013/06/27/pengolahan-citra-digital/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar